PALU – Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu berhasil mencatat penurunan kejadian operasi SAR sepanjang tahun 2023. Dalam kurun waktu Januari hingga Desember, terdapat 57 kejadian yang ditangani, menunjukkan penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 69 kejadian.
Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Andrias Hendrik Johannes, pada Selasa (2/01/24).
Ia mengatakan bahwa dari total kejadian tersebut, kondisi yang membahayakan jiwa manusia mendominasi dengan 23 kejadian, yang mencakup selamat 13 orang, meninggal 14 orang, dan hilang 10 orang. Kecelakaan pelayaran/kapal mencapai 28 kejadian, kecelakaan pesawat 1 kejadian, bencana alam 2 kejadian, dan kecelakaan penanganan khusus 1 kejadian.
Tercatat, kecelakaan kapal masih menjadi perhatian utama, dengan 37 kejadian pada tahun 2022 dan 28 kejadian pada tahun 2023. Meskipun demikian, Andrias Hendrik Johannes menyampaikan rasa syukur karena operasi SAR berhasil berkat dukungan dari TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran keselamatan, Basarnas Palu menghimbau para nelayan dan operator kapal untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca dan situasi saat berlayar.
“Diharapkan agar intensitas pelayaran dapat dikelola dengan baik pada tahun 2024, meminimalkan risiko kecelakaan, dan memberikan rasa aman serta nyaman bagi masyarakat yang beraktivitas di perairan sekitar Palu,” demikian diungkapkan oleh Andrias Hendrik Johannes. **