PALU – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu akan memberangkatkan lima pengrajin batik kelor untuk mengikuti pelatihan membantik di Yogyakarta selama dua minggu, terhitung pada tanggal 8 Maret 2023 mendatang. 

Dalam rangka mengikuti Jogja, wali kota memberi beberapa arahan bagi lima pengrajin batik kelor tersebut saat berkunjung ke ruang kerjanya pada Rabu (1/3/2023). Adapun lima pengrajin batik kelor tersebut diantaranya Yemitra, Khodijah, Ahkam, Moh. Farel, dan Moh. Izam, 

Wali kota menyampaikan, peran pengrajin  tersebut sangat penting dalam hal pengembangan produksi batik kelor, terlebih mengingat kedepannya Kelurahan Pantoloan dan Poboya bakal menjadi central industri Batik kelor di Kota Palu.

Wali kota menjelaskan, dalam 53 Programnya mencanangkan produksi batik kelor dalam program IKM di Kota Palu, atas hal tersebut wali kota sangat berharap agar kegiatan pelatihan di Jogja dapat benar-benar diikuti dengan baik, tentunya dengan harapan agar menghasilkan pembatik asal Kota Palu yang mumpuni.

“Kita berharap pelatihan selama dua minggu nanti bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk peningkatan kualitas batik kelor kita di Kota Palu,” jelasnya.

Wali kota juga memberikan dukungan dan motivasi kepada para pemuda pemudi tersebut, agar tak hanya sebatas mengikuti pelatihan saja, melainkan dapat benar-benar menekuni di bidang batik membatik, yang mana nantinya juga dapat menjadi peluang usaha bagi mereka. 

“Jangan hanya menggugurkan kewajiban, besar harapan saya kalian tekuni itu,” harapnya.

Bahkan, bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kota Palu, ia menjanjikan akan menyiapkan bantuan usaha berupa seperangkat peralatan membatik lengkap untuk awal usaha, dengan demikian diharapkan juga mampu meningkatkan produksi batik Kelor bernuansa kearifan lokal di tanah Kota Palu ini.

Sementara itu, Kepala Perindag Kota Palu, Zulkifli mengatakan pihaknya akan turut mendampingi pelatihan tersebut, dengan harapan mampu mengefisiensikan moment pelatihan tersebut, sehingga kemudian ilmunya dapat diterapkan. 

“Jadi pulang mereka langsung mengaplikasikan ilmu mereka, walaupun hanya 2 minggu, tapi kami mengharapkan selesai itu ada hasilnya,” bebernya.

Bahkan, menurutnya, pelatihan membatik tersebut tak cukup jika hanya dilakukan selama kurun waktu dua mingu, maka dari itu, bersama Pemkot Palu, pihaknya akan mengupayakan agar kiranya pelatihan membatik tersebut dapat berkelanjutan. **