PALU – Pihak PT PLN (Persero) UP3 Palu menyebut bahwa pemadaman listrik yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini, disebabkan pasokan listrik yang masuk ke wilayah Sulteng mengalami penurunan. Hal itu disebabkan faktor cuaca ekstrem yang melanda wilayah Sulteng dan beberapa wilayah lainnya di Indonesia.

“Sebelumnya kami memohon maaf kepada seluruh pelanggan PLN atas kondisi pemadaman ini. Pemadaman terpaksa dilakukan karena faktor cuaca yakni fenomena El Nino,sehingga pasokan listrik dari Poso Energy berkurang,” demikian dikatakan,Asisten Manager Jaringan PT PLN (Persero) UP3 Palu, Reky Paranoan, Rabu (25/10/2023).

Dia melanjutkan, wilayah Sulteng masuk dalam sistem Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) meliputi empat wilayah yang terinterkoneksi yakni Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat. Dimana untuk pembangkit di wilayah Sulbagsel yang terbesar adalah di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kabupaten Poso (Poso Energy).

“Yang biasanya Poso Energy memasok listrik dengan daya mencapai 500 Megawatt (MW) kini daya pasok hanya sampai 160 MW, sehingga kami terpaksa harus melakukan manajemen beban, guna menghindari black out atau padam meluas,” jelasnya.

Dia mengatakan, dari hasil koordinasi menurunnya pasokan listrik, karena dipengaruhi cuaca yang cukup ekstrem, sehingga berdampak pada kurangnya pasokan listrik yang sangat signifikan.

Sementara, Asisten Manager Keuangan dan Umum PT PLN (Persero) UP3 Palu, Natalia Revianto menambahkan, sejauh ini upaya yang dilakukan pihak PLN bekerja sama dengan pihak PLTA Poso serta melibatkan BMKG, yakni melakukan TMC atau hujan buatan di seputaran Danau Poso, demi menaikan debit air Danau Poso.

“Tim kami dalam beberapa hari ini sudah berada di seputaran Danau Poso untuk melakukan upaya hujan buatan, demi menaikan debit air danau,” jelasnya.

Secara garis besar, teknis pembuatan hujan buatan ini dengan menggunakan pesawat nirawak (drone), yang kemudian menembakan flare ke awan yang kelembabannya mencapai 70 persen.

“Untuk itu, kita senantiasa berkoordinasi dengan pihak BMKG terkait upaya hujan buatan,” tutupnya