PALU – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah akan melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dengan target 434.587 anak yang tersebar di 13 kabupaten/kota. Kegiatan ini dijadwalkan dimulai pada 23 Juli 2024 dan akan dilakukan sebanyak dua putaran.
Kepala bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sulteng, dr. Jumriani menjelaskan, pelaksanaan PIN Polio ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak-anak terhadap virus polio. Vaksin yang digunakan dalam program ini adalah vaksin buatan dalam negeri yang diproduksi oleh Biofarma, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia. Vaksin ini telah melalui uji klinis dan dinyatakan aman serta efektif untuk mencegah penyakit polio.
PIN Polio bertujuan untuk mencegah terjadinya lumpuh layu yang disebabkan oleh virus polio. Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dan bahkan kematian pada anak-anak. Oleh karena itu, imunisasi polio sangat penting untuk melindungi generasi muda dari ancaman penyakit tersebut.
“Guna mencegah penyebaran dan memutus transmisi virus polio saat ini, pemerintah telah menetapkan pelaksanaan PIN Polio pada 27 provinsi lainnya termasuk Sulteng. Pelaksanaan PIN Polio fase 2 pada 27 provinsi tersebut akan mulai dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2024 dengan pemberian imunisasi nOPV2 yang dilakukan sebanyak dua putaran dengan sasaran anak usia 0-7 tahun,” jelasnya.
dr. Jumriani menjelaskan, pelaksanaan PIN Polio harus dijalankan pada semua wilayah kerja Puskesmas di Sulteng dengan target capaian 95% untuk masing-masing wilayah guna pembentukan kekebalan kelompok dari virus polio yang ditemukan saat ini. Untuk itu, kabupaten/kota dan puskesmas perlu untuk mulai melakukan persiapan guna memastikan seluruh sasaran dapat dijangkau pada saat pelaksanaan PIN Polio.
Lebih lanjut, program imunisasi rutin saat ini telah mewajibkan pemberian imunisasi bOPV (polio tetes) sebanyak empat dosis dan imunisasi IPV sebanyak dua dosis guna memberikan perlindungan penuh dari virus polio. bOPV (polio tetes) digunakan untuk mencegah polio tipe 1 dan 3, sedangkan IPV digunakan untuk mencegah tipe polio 1, 2, dan 3.
“Dengan dilaksanakannya PIN Polio, diharapkan dapat menekan angka penyebaran virus dan memastikan bahwa seluruh anak di Sulteng mendapatkan perlindungan yang memadai,” jelasnya lagi.
Pemerintah mengajak seluruh masyarakat, terutama para orang tua, untuk mendukung program ini dengan membawa anak-anak mereka ke pos-pos imunisasi yang telah disediakan. Kerja sama antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat sangat penting untuk menyukseskan program ini dan memastikan kesehatan anak-anak di Sulteng. RA