JAKARTA – Pihak Komisi II DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), melaksanakan agenda koordinasi dan komunikasi (korkom) antar daerah, di Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan, Provinsi DKI Jakarta, baru-baru ini.
Korkom yang dipimpin Wakil Ketua Komisi II, Moh Nur Dg Rahmatu, itu juga disertai Wakil Ketua I dan III DPRD Sulteng, HM Arus Abdul Karim dan Muharram Nurdin.
Nampak pula sejumlah anggota komisi II lainnya, Irianto Malinggong, Ady Pitoyo, Supriyanto, Winiar Hidayat Lamakarate, HM Tahir. H. Siri, serta Sitti Halima Ladoali.
Pada kesempatan itu, Nur Rahmatu menyampaikan bahwa Sulteng merupakan daerah yang unik. Uniknya, kata dia, Dinas Tanaman Pangan mengurusi sumber-sumber pangan, pangan yang biasa dan pangan yang terbarukan
Ia mengtatakan, Sulteng daerah yang sangat luas yakni kurang lebih 61.841,29 kilometer persegi, perbedaan dengan luas Jakarta sangat jauh. Namun untuk penduduknya, kata dia, Sulteng hanya dihuni 3 jutaan, sedangkan Jakarta dibuni 20 jutaan jiwa.
“Yang uniknya, pemerataan penduduk kita jarang, seharusnya pangan kita surplus. Tapi kenyataannya kadang defisit,” ungkap Politis Partai Demokrat itu.
Olehnya, kata dia, pihaknya ingin belajar bagaimana memenuhi kebutuhan pangan dengan luas wilayah yang kecil.
“Yang perlu kita pelajari bagaimana mengelola sumber daya alam yang minim dengan kebutuhan yang begitu besar dan bisa mencukupi kebutuhan. Apakah ada regulasi yang melatar belakangi pemerintah daerah sehingga potensi-potensi pangan yang ada dapat mencukupi sekaligus potensi pangan tersebut bisa menjadi pendapatan asli daerah,” ucapnya.
Dari hasil korkom ini, ia berharap mendapatkan pelajaran yang berharga untuk kemajuan Sulteng ke depan.
“Ada yang bisa menjadi potensi yang hari ini belum kita sadari. Dengan adanya pertemuan ini bisa kita jadikan pembelajaran untuk dapat kami praktikkan di Sulteng. Potensi lautan yang tinggi dengan garis pantai yang begitu panjang bagaimana bisa kita manfaatkan,” ujarnya.