PALU – Wali Kota Palu, diwakili Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, Presly Tampubolon, menghadiri acara Perayaan Syukur 100 tahun Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI).
Acara yang penuh semangat ini mengusung tema “Geraknya Budi Membangun Pribadi, Mewujudkan Peradaban Kasih.”
Acara ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, dan anggota WKRI lainnya.
Presly dalam sambutannya menyampaikan, ibu-ibu merupakan lambang kesejahteraan rumah tangga, karena mereka adalah air yang jernih dalam memberikan didikan dan tuntunan.
Oleh karenanya, saat ini perlu dipikirkan bagaimana peran ibu-ibu dalam mendidik generasi muda yang tangguh.
Mengingat perkembangan teknologi yang ada, membuat banyak generasi muda seolah-olah sudah mengalami lepas kendari dari budi pekerti.
“Begitu banyak anak-anak kita yang tawuran, bahkan mengonsumsi Narkoba dan sebagainya,” ujar Presly.
Selain itu, WKRI juga diharapkan menjadi pilar dalam membangun keluarga yang tangguh terhadap bencana, sehingga bukan hanya Kelurahan Tangguh Bencana saja yang sedang diwujudkan oleh Pemerintah Kota Palu, tapi juga Keluarga Tangguh Bencana.
Olehnya kata Presly, dibutuhkan peran ibu-ibu dalam memberikan pelajaran terhadap anak-anaknya, bagaimana potensi bencana di Kota Palu.
“Bisa dibilang bencana di Palu bagaikan Toserba (Toko Serba Ada, red). Bencana kita ada sembilan macam, ada gempa bumi, tsunami, likuefaksi, angin puting beliung, banjir, tanah longsor, abrasi, hingga kebakaran hutan,” jelas Presly.
Maka dari itu kata Presly, dibutuhkan peran ibu-ibu melalui WKRI, untuk bersama-sama membangun Keluarga Tangguh Bencana.
Minimal para ibu-ibu mengajarkan anak-anaknya, bagaimana potensi bencana di Kota Palu. Ajarkan anak-anak mengenai mitigasi bencana ketika itu terjadi.
Presly secara khusus menyampaikan terima kasih kepada gereja-gereja Katolik yang ada di Kota Palu, atas kerja samanya dalam membantu penanggulangan bencana 28 September 2018 silam.
“Semoga WKRI semakin jaya, semakin tangguh, dan menjadi pilar-pilar keluarga,” tambah Presly.
Perayaan 100 tahun WKRI ini sebelumnya dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, mulai dari jalan sehat, lomba paduan suara, bakti sosial hingga kegiatan lainnya.
WKRI telah menjadi salah satu pilar penting dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan meningkatkan peran serta mereka dalam berbagai bidang.
Melalui berbagai program dan kegiatan, WKRI terus berupaya membangun pribadi-pribadi yang kuat, mandiri, dan mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.
Dengan semangat tema “Geraknya Budi Membangun Pribadi, Mewujudkan Peradaban Kasih,” WKRI diharapkan dapat terus menjadi inspirasi dan motor penggerak perubahan yang lebih baik bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. RE