PALU – Obrolan etika penyelenggara Pemilu melalui Media Ngetren yang digelar Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Anggota DKPP, Ratna Dewi Petalolo, yang menjadi salah satu narasumber mengangkat isu penting mengenai etika dalam penyelenggaraan pemilu, Rabu (6/9/2023) di Swiss-Belhotel Silae Palu.
Ratna sapaan akrabnya, menjelaskan pentingnya peran media massa dalam membangun demokrasi Indonesia yang sehat dan transparan.
“Kegiatan ini bisa menjadi hal positif untuk media mengawal jalannya pemilu ke depan,” ujar Ratna. Dalam obrolan tersebut, fokus utama adalah etika tidak hanya menjadi tanggungjawab penyelenggara pemilu, tetapi juga seluruh elemen yang terlibat, termasuk peserta pemilu dan media.
Ratna menjelaskan, etika dalam penyelenggaraan pemilu adalah fondasi penting yang dapat mengawal jalannya pemilu. Media massa, sebagai pilar penting dalam membangun demokrasi Indonesia, memiliki peran krusial dalam mendidik, memberikan informasi yang akurat, dan membantu masyarakat memahami etika dalam proses pemilu.
“Pengaruh media terhadap persepsi masyarakat dan pemilih terhadap kandidat sangat signifikan. Informasi yang disampaikan oleh media harus akurat dan etis,” tambah Ratna. Dia juga menegaskan bahwa pertanggungjawaban kualitas penyelenggaraan pemilu di daerah juga berpengaruh dengan hasil pemilu dan media memiliki peran besar dalam mempengaruhi pemikiran masyarakat dan citra kandidat yang layak atau tidak untuk dipilih.
Ratna berpandangan bahwa pemilu adalah jaminan bagi kualitas pemerintahan di masa depan. Oleh karena itu, jika proses pemilu sesuai dengan harapan dan didasari oleh etika yang baik, maka kualitas penyelenggaraan di daerah dapat dipertanggungjawabkan. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran media dalam memastikan pemilu yang adil, transparan, dan berkualitas.
Obrolan ini menjadi forum penting untuk memahami dan mempromosikan etika penyelenggara pemilu, dan sekaligus mengingatkan kita semua tentang tanggung jawab media dalam membangun demokrasi yang kuat dan sehat di Indonesia. RA