PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, menjadi salah satu narasumber dalam Talkshow Entrepreneur dalam rangka Rumah Dua Jari Festival pada Jumat (7/4/2023) di Sriti Convention Hall Palu.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Rumah Dua Jari tersebut mengangkat tema “Local is Me – Muda Berkarya Mati Masuk Surga.”
Dalam paparannya, Wali Kota Hadianto memuji Yayasan Rumah Dua Jari yang terus eksis menunjukkan perhatian sosial yang luar biasa melalui berbagai kegiatan.
Ia mengatakan dalam memulai usaha, harus bermimpi terlebih dahulu, kemudian bertekad mewujudkan mimpi-mimpi itu.
“Karena kita memiliki tekad, maka kemudian kita pastinya akan mengawali langkah-langkah apa yang kita cita-citakan dan inginkan,” katanya.
Menurut Wali Kota, dengan tekad juga akan membuat kuat dan berusaha melakukan evaluasi, mempelajari kekurangan yang dimiliki, sehingga perbaikan-perbaikan dilakukan.
Tidak bisa dipungkiri, sebuah usaha juga, katanya pasti membutuhkan modal dan itu relatif, sumbernya dari mana.
“Modal tidak harus diawali dengan uang, tetapi modal itu macam-macam. Diri kita sebenarnya sudah jadi modal. Kemudian pengetahuan yang kita punya juga jadi modal. Jadi modal itu relatif, tapi semua itu dibutuhkan,” ungkapnya.
Terakhir, lanjut Wali Kota, harus memiliki keyakinan bahwa ketika memulai sesuatu, harus yakin itu merupakan jalan yang diberikan oleh Allah untuk mencari sesuatu.
Ia menyatakan itulah hal dasar yang harus diperhatikan, ketika berencana untuk membangun sebuah usaha.
Wali Kota mengungkapkan, Pemerintah Kota Palu sendiri berkaitan dengan pengembangan ekonomi masyarakat, memiliki program pemberian bantuan, baik tunai maupun non tunai.
Dalam hal ini, Ia betul-betul memastikan bahwa masyarakat yang menerima bantuan adalah masyarakat yang betul-betul memanfaatkan bantuan yang diterima.
Bahkan Pemerintah Kota Palu juga terus menjadi pendamping bagi masyarakat tersebut, agar pengembangan-pengembangan dalam usahanya, dapat dilakukan.
“Jadi pemerintah betul-betul mengawal, memberikan pendampingan yang baik kepada pelaku usaha yang mendapatkan program pemerintah dan memastikan bahwa mereka betul-betul memanfaatkan bantuan yang telah diberikan,” katanya.
Ia menyatakan, salah satu syarat agar masyarakat menerima bantuan dari pemerintah tersebut adalah harus masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau DTKS.
Masyarakat yang masuk dalam DTKS, katanya adalah masyarakat yang tergolong ekonominya perlu untuk dikuatkan.
“Ketika mereka mendapatkan bantuan, maka kedepan mereka akan dikeluarkan dari DTKS. Karena pemerintah telah memberikan intervensi berupa modal usaha, agar mereka mandiri. Sehingga masyarakat tahu konsekuensi, ketika mereka menerima bantuan usaha dari pemerintah, maka mereka akan terima dan keluar dari DTKS,” jelasnya.
Selain bantuan usaha, masyarakat yang masuk dalam DTKS juga akan menerima bantuan BPJS Kesehatan gratis, bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), dan bantuan-bantuan yang lain.
Ia berharap dengan bantuan-bantuan yang diberikan, masyarakat mampu memanfaatkan betul dan pemerintah mampu mendorong perubahan.**