– Puluhan warga yang mengatasnamakan Forum Penyintas Layana (FPL), Selasa (8/2/2023) melakukan aksi demontrasi di Gedung DPRD Kota Palu. Aksi tersebut dilakukan sebagai upaya meminta pembebasan lahan untuk penyintas bencana 28 September 2018 lalu.

Aksi FPL yang didominasi oleh perempuan tersebut diterima oleh empat orang anggota diantaranya Ahmad Umayer, Muslimun, Rizky Hardianti Pakamundi, dan Ratna Mayasari Agan di ruang sidang utama DPRD Kota Palu.

Rosi Ketua FPL menjelaskan, kedatangan mereka tersebut bertujuan meminta DPRD Kota Palu untuk membantu warga Layanan yang saat ini sedang mengupayakan pembebasan lahan untuk dijadikan tempat tinggal beberapa penyintas yang tidak memiliki alas hak untuk mendapatkan hunian tetap (huntap).

“Tanah seluas 1,5 hektar tersebut sudah dicicil dari 2013, kami cuman butuh Rp400juta untuk melakukan pembebasan lahan tersebut,” ujarnya.

Dirinya juga menjelaskan, selama ini penyintas tersebut telah tinggal di huntara selama 4 tahun lebih dan sudah didesak untuk keluar oleh pemilik lahan. Dirinya berharapa, DPRD Kota Palu bisa segera melakukan koordinasi dengan Pemkot untuk segera melakukan pembabasan lahan tersebut, karena jatuh tempo pembayarannya berakhir pada bulan Juni 2023. 

Menanggapi hal tersebut, Muslimun menjelaskan, setelah reses pihaknya akan menindaklanjuti hal tersebut ke Pemkot Palu terutama dinas yang terkait dengan permintaan penyintas Layana. Dirinya juga menjelaskan, pihaknya sudah beberapa kali mendorong Pemkot untuk bisa memperhatikan penyintas  yang tidak memiliki rumah dan hanya berharap tempat tinggal di huntara.

“Ini akan kami dorong ke pansus rehab rekon, kami akan koordinasikan aspirasi yang kami terima hari ini dengan Pemkot Palu terutama dinas terkait,” jelasnya.

Ahmad Umayer juga mengatakan, pihaknya juga mendorong Pemkot Palu untuk memperhatikan nasib penyintas yang tidak memiliki alas hak terkait tempat tinggal. Dengan adanya lahan yang sudah tersedia namun terkendala dengan biaya pembebasan lahan.

“Kita akan sampaikan ke Pemkot bahwa ada lahan yang sudah disiapkan, tinggal bagaimana nantinya Pemkot bisa membantu,” jelasnya. **