PALU – Anggota DPRD Kota Palu, Abdurahim Nasar Al-Amri, menggelar Kunjungan Daerah Pemilihan (Kundapil) di Lorong Makassar, Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, Minggu malam (30/11/2025).
Didampingi Dinas Sosial Kota Palu juga Lurah Kamonji, kegiatan tersebut difokuskan untuk memastikan kebutuhan dan bantuan tepat sasaran kepada masyarakat. Dalam Kundapil juga dilakukan penjaringan aspirasi masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai pelaku usaha di kawasan Pasar Inpres.
Dalam dialog bersama warga, sejumlah kebutuhan usaha kembali disuarakan, mulai dari modal usaha, perlengkapan Majelis Talim Baiturrahim, gilingan pembersih bulu ayam, tenda dagang, freezer untuk pedagang ikan, hingga peralatan usaha bengkel.
Menanggapi hal itu, Abdurahim menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan kebutuhan ekonomi warga pada pembahasan anggaran mendatang.
“Semua usulan yang disampaikan malam ini saya catat dan akan saya dorong masuk dalam program pemberdayaan ekonomi. Kita prioritaskan yang benar-benar mendukung usaha warga,” ujarnya.
Kata dia, tahun depan sejumlah fasilitas seperti alat pengeras suara, perlengkapan marawis, serta motor roda tiga jenis Kaisar Triseda akan direalisasikan di wilayah tersebut. Dalam sesi dialog, politisi Partai Demokrat itu juga langsung memenuhi permintaan warga terkait perbaikan fasilitas Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) dengan memberikan bantuan uang tunai untuk pembelian kayu sebagai bahan renovasi.
“Kebutuhan seperti alat usaha, fasilitas majelis, hingga modal, itu sangat berpengaruh pada ekonomi keluarga. Jadi ini yang akan kami kawal,” tambahnya.
Abdurahim mengapresiasi antusias warga yang aktif menyampaikan kebutuhan secara terbuka. Menurutnya, masukan yang jelas dari masyarakat lapangan membuat kebijakan yang dirumuskan DPRD dan pemerintah dapat lebih tepat sasaran.
“Semakin detail warga menyampaikan kebutuhan, semakin mudah bagi kami untuk memperjuangkannya. Lorong Makassar selalu kami perhatikan karena kontribusi warganya juga besar,” tuturnya.
Kundapil merupakan agenda rutin anggota dewan yang dilaksanakan empat kali dalam setahun, dengan skala peserta yang lebih kecil dibandingkan masa reses. Melalui pertemuan langsung seperti ini, penyampaian aspirasi masyarakat bisa dilakukan lebih fokus dan spesifik sesuai kebutuhan wilayah. BIM