PALU – Dalam hari ke dua anggota DPRD Kota Palu, Muslimun, di wilayah Kelurahan Kabonena pada Rabu (12/7/2023), warga yang tinggal di hunian sementara (huntara) Buvukulu menyampaikan berbagai keluhan terkait kondisi hunian dan kehidupan sehari-hari. 

Dalam reses di huntara Buvukulu tersebuf, banyak warga yang mengungkapkan keprihatinan terhadap akses jalan yang menuju hunian mereka. Jalan tersebut memiliki panjang sekitar 300 meter dan lebar hanya 3,5 meter. Keadaan ini menjadi semakin sulit karena jalan tersebut berbatasan langsung dengan batas ujung jalan menuju gunung. 

Ketua RT 03 telah menyampaikan keluhan ini kepada pihak kelurahan pada setiap musrembang sebelumnya, namun hingga saat ini belum ada perbaikan yang dilakukan.

Selain itu, para warga juga menghadapi tantangan dalam meningkatkan ekonomi mereka. Banyak pelaku usaha yang tinggal di wilayah huntara Buvukulu, namun alat kerja mereka masih terbatas. 

Keterbatasan alat kerja ini menjadi hambatan dalam mengembangkan usaha dan meningkatkan taraf hidup mereka. Warga berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah kota Palu dalam menyediakan bantuan dan dukungan untuk mengatasi kendala ini.

Masalah lain yang disoroti adalah kurangnya imam di mushola yang ada di huntara tersebut. Keterbatasan kehadiran imam menyebabkan mushola menjadi tidak optimal digunakan, sehingga menjadi mubazir. 

“Warga berharap adanya upaya dari pihak terkait, termasuk pemerintah kota Palu, untuk menyediakan imam yang dapat memimpin aktivitas keagamaan di mushola tersebut,” ujar Kimun, sapaan akrab Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kota Palu tersebut.

Dalam wawancara dengan sejumlah warga huntara Buvukulu, mereka menekankan pentingnya perhatian serius dari pemerintah kota Palu dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di hunian sementara ini. Warga berharap adanya langkah konkret dalam memperbaiki akses jalan, menyediakan bantuan alat kerja untuk pengembangan usaha, serta mengatasi masalah kurangnya imam di mushola.

“Selain masalah jalan dan keterbatan alat kerja, masalah lain yang mencuat  diantaranya kurangnt imam di mushola. Warga berharap pemerintah kota Palu dapat memberikan perhatian serius dan tindakan nyata untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat hunian sementara ini menuju kehidupan yang lebih baik,” jelasnya. RES