JAKARTA – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyampaikan apresiasi atas komitmen dan kerja sama seluruh pihak yang terlibat dalam suksesnya pelaksanaan arus mudik dan balik Idulfitri 2025. Kolaborasi erat antara Korlantas Polri, Kementerian Perhubungan, PT Jasa Raharja, serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya dinilai berhasil menciptakan perjalanan yang lebih aman, lancar, dan berkeselamatan bagi masyarakat.

Keberhasilan ini tercermin dari dua momen penting. Pertama, pemantauan udara terhadap pelaksanaan one way nasional di Tol Trans Jawa pada Minggu (6/4/2025), dan kedua, penutupan resmi sistem one way pada Selasa pagi (8/4/2025). Kedua momen tersebut menunjukkan tingginya komitmen lintas sektor dalam mengatur dan mengamankan pergerakan jutaan pemudik.

Dalam pemantauan udara tersebut, Kapolri didampingi oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, serta Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono. Pemantauan dilakukan dengan helikopter menyusuri jalur krusial Trans Jawa, dari KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung hingga KM 70 Gerbang Tol Cikatama — kawasan yang kerap menjadi titik krusial saat puncak arus balik.

Kapolri menyatakan bahwa strategi rekayasa lalu lintas seperti one way dan contra flow berhasil mempercepat waktu tempuh pemudik. “Alhamdulillah, kecepatan tempuh arus mudik naik menjadi 5 jam 46 menit dan arus balik 5 jam 6 menit—lebih baik dibandingkan tahun 2024,” ujarnya. Ia juga menekankan penurunan signifikan angka kecelakaan, yang mencapai 47% secara nasional, dan bahkan 64% di wilayah Jawa Barat.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyoroti kesiapan matang seluruh instansi sejak awal, termasuk peningkatan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. “Yang paling menggembirakan adalah meningkatnya kepatuhan masyarakat. Ini sangat berpengaruh pada turunnya angka kecelakaan yang cukup drastis,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Ia menyebut turunnya angka kecelakaan sebagai indikasi penting keberhasilan lintas sektor. “WHO menyebut kecelakaan sebagai indikator kesehatan suatu negara. Jadi ini kabar sangat menggembirakan. Lalu lintas yang lebih lancar membuat pengemudi tidak stres, sehingga potensi kecelakaan menurun,” katanya.

Memasuki hari terakhir arus balik, sistem one way nasional resmi ditutup Selasa pukul 09.00 WIB. Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho menegaskan bahwa meski rekayasa arus telah selesai, Operasi Ketupat 2025 masih berlangsung hingga malam hari. Ia juga menyampaikan apresiasi dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto atas kerja keras seluruh elemen yang terlibat.

“Kolaborasi ini menunjukkan hasil yang sangat luar biasa. Pengamanan tempat ibadah, jalur wisata, hingga perlintasan mudik dan balik berjalan baik. Apresiasi dari Bapak Presiden semoga menjadi penyemangat kita semua,” tuturnya.

Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono menyampaikan terima kasih atas koordinasi yang solid antarinstansi selama masa angkutan Lebaran. “Kolaborasi antara Jasa Raharja, Korlantas, Kementerian Perhubungan, PT Jasa Marga, dan mitra lainnya adalah kunci utama dari penyelenggaraan lalu lintas yang selamat dan nyaman,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan kolaborasi ini untuk tahun-tahun mendatang. “Penurunan kecelakaan baik di jalan tol maupun jalan nasional menjadi bukti nyata. Ini adalah wujud pelayanan negara kepada masyarakat, agar mereka dapat bepergian dengan selamat sampai tujuan.”

Kesuksesan Operasi Ketupat 2025 menjadi simbol kuat dari sinergi nasional dalam menjaga keselamatan masyarakat. Komitmen bersama ini diharapkan terus terjaga demi menciptakan transportasi yang lebih aman, tertib, dan manusiawi di masa depan.RES