JAKARTA — Jasa Raharja bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri melakukan survei kesiapan Operasi Lilin 2025 di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/12/2025).

Survei tersebut dipimpin oleh Kakorlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho untuk memastikan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026.

Agenda tersebut turut hadir Plt Direktur Utama Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana, Kepala Divisi Pelayanan dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Jasa Raharja Hervanka Tri Dianto, serta Kepala Kantor Wilayah Jasa Raharja Jawa Barat Hendriawanto.

Selain pengecekan jalur, tim menerima paparan dari Kasatlantas Polresta Bogor, Polres Bogor, dan Polres Cianjur terkait strategi pengamanan dan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi peningkatan volume kendaraan selama Nataru.

Kegiatan ini sejalan dengan hasil Rapat Koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Politik dan Keamanan pada 4 Desember 2025, yang menekankan penguatan sinergi dan kolaborasi antar-stakeholder. Fokus utama pengamanan Nataru tahun ini meliputi penurunan angka kejahatan, pelanggaran lalu lintas, kecelakaan, serta jumlah korban kecelakaan.

Plt. Direktur Utama Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana menyampaikan apresiasinya atas dukungan seluruh pihak dalam memastikan keselamatan berkendara masyarakat.

“Saya mewakili insan Jasa Raharja, khususnya Bogor dan Cianjur, menyampaikan terima kasih atas dukungannya.

Ia menambahkan, seluruh jajaran Jasa Raharja telah disiagakan untuk mendukung pengamanan Nataru.

“Sebanyak 29 kantor wilayah dan 67 kantor cabang disiapkan guna memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat,” imbuh Dewi.

Selain itu, Jasa Raharja bersama Korlantas Polri dan pemangku kepentingan terkait telah menyiapkan 76 pos pelayanan terpadu yang tersebar di wilayah Jawa, Bali, Lampung, dan Sumatera Selatan.

Sementara itu, Kakorlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho menegaskan kesiapan Polri dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas selama libur Nataru. Ia menekankan tiga hal utama yang harus dipastikan.

​”Ada tiga hal yang harus dipastikan. Pertama, negara hadir memastikan seluruh rangkaian pengamanan Nataru berjalan aman serta menjaga harkamtibmas. Kedua, negara menjamin kamseltibcarlantas. Ketiga, kondisi emergensi seperti cuaca ekstrem yang bisa menyebabkan tanah longsor dan sebagainya. Semua skenario sudah disusun dan kita harus siap berkolaborasi,” ujarnya.

Agus juga menjelaskan bahwa Operasi Lilin 2025 mencakup empat klaster utama yang harus dikelola secara komprehensif. Kluster pertama adalah jalan tol dan arteri, termasuk jalur alternatif, dengan skenario rekayasa lalu lintas yang siap diterapkan. Kedua adalah tempat wisata beserta jalur aksesnya. Ketiga adalah tempat ibadah, yang harus dijaga agar tidak ada peristiwa menonjol selama perayaan Natal dan tahun baru. Sedangkan yang keempat adalah pelabuhan penyeberangan sebagai salah satu simpul mobilitas masyarakat.

Melalui keterlibatannya dalam survei kesiapan Ops Lilin 2025 di Puncak, Jasa Raharja menegaskan komitmennya dalam mendukung upaya menurunkan risiko kecelakaan dan melindungi masyarakat selama perjalanan libur Natal dan Tahun Baru, sekaligus memastikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Melalui keterlibatannya dalam survei ini, Jasa Raharja menegaskan komitmen untuk mendukung upaya penurunan risiko kecelakaan dan memberikan perlindungan kepada masyarakat selama perjalanan libur Natal dan Tahun Baru.**