PALU – Sempat viral karena videonya terlantar di salah satu Tol di Kota Makassar, Muhammad Dani atau Wahyu yang merupakan anak penyintas yatim piatu korban bencana 28 September 2018 lalu kini dalam penanganan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palu.
Kepala Dinsos Palu, Susik yang dihubungi via telepon pada Senin (3/7/2023) membenarkan bahwa saat ini, tim Dinsos Palu sedang melakukan assessment kepada anak Wahyu yang telah tiba di Kota Palu.
Susik menjelaskan, secara Standar Oprasional Prosedur (SOP) pihaknya akan menitipkan Wahyu di rumah singgah Dinsos untuk menjalani assessment lebih lanjut.
“Saat ini anak Wahyu akan tinggal di Rumah Singgah untuk kita assessment lebih lanjut,” ujarnya.
Susik menjelaskan, sejak Senin pagi pihaknya dan salah satu anggota DPRD Kota Palu, Mitmainah Korona telah melakukan koordinasi terkait penanganan anak Wahyu yang diketahui lahir pada 1 Januari 2005 silam tersebut.
Pihak Dinsos juga berkoorinasi dengan tim Polda Sulteng yang ikut membantu proses kepulangan anak Wahyu dari Makassar menuju Kota Palu. Pihak Polda Sulteng juga menjemput langsung anak Wahyu di terminal Tipo menuju Cafe Madalle untuk makan siang.
Susik menjelaskan, dalam proses assessment nanti, Dinsos Palu akan memastikan anak tersebut anak mendapat haknya sebagai penyintas.
Mutmainah Korona juga mendorong Pemkot Palu untuk memperhatikan masalah anak Wahyu tersebut dengan mengecek secara detail data dan latar belakangnya.
Neng, sapaan akrab politisi Partai Nasdem ini juga mendorong, agar anak Wahyu bisa mendapatkan hak penuh sebagai penyintas. Bukan sekedar pemenuhan hak sementara dengan memberi tempat tinggah di Rumah Singgah.
“Kita juga harus cek di BPBD apakah anak ibi terdata sebagai penyintas. Karena salah satu teman saya mengenal anak ini dan mengakui kedua orang tuanya meninggal saat bencana. Saat itu orang tuanya bekerja dan berjualan di Pantai Talise Palu,” jelas Neng.
Selain itu, Neng juga berharap, Pemkot Palu bisa mengupayakan memenuhi kebutuhan pendidikan dan ekonomi Anak Wahyu sebagai penyintas yang telah ditinggalkan kedua orang tuanya saat bencana 28 September 2018 lalu.
Sebelumnya viral, anak Wahyu yang ada di dalam video berdurasi 2:59 menit yang di upload oleh pemilik akun tiktok @desri_anto itu yang mengungkapkan latar belakangnya yang ternyata merupakan penyintas dan menjadi yatim piatu karena bencana 2018 di Kota Palu.
Di dalam video yang beredar, anak itu tampak sedang memegang barang bawaan berbungkus sarung. Dia mengaku tinggal di Galesong, Sulawesi Selatan.
Saat diajak naik ke mobil oleh orang yang merekam dirinya, anak Wahyu pun menceritakan masalah yang ia hadapi hingga ditemukan di lokasi itu.
Saat itu, anak Wahyu menceritakan masalah yang terjadi hingga dirinya memberanikan diri pulang jalan kaki ke dari Galesong ke Kota Palu. Sambil meneteskan air mata, ia mengaku ditelantarkan dan diusir oleh kerabatnya atau tantenya dan berniat ke Kota Palu untuk bertemu temannya yang sudah menganggap dirinya sebagai saudara. RES