PALU — Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) resmi meluncurkan Sekolah Rakyat Terintegrasi 20 Tadulako Nambaso sebagai salah satu pusat pembinaan generasi muda, ditandai dengan peresmian oleh Gubernur Sulteng Anwar Hafid di halaman kantor Dinas Sosial Provinsi Sulteng pada Kamis (4/12/2025).

Acara tersebut turut dihadiri Wakil Menteri Dalam Negeri RI Akhmad Wiyagus serta Wakil Gubernur Sulteng, dr. Reny A. Lamadjido. Dalam sambutan Gubernur Anwar Hafid, ia menyampaikan rasa terima kasih atas kesediaan Wamendagri mampir di Palu meski tengah dalam perjalanan menuju Morowali. Ia menilai dukungan pemerintah pusat menjadi bagian penting dalam memperkuat pelaksanaan Sekolah Rakyat di Sulteng.

“Beliau singgah sejenak sebelum kembali ke Jakarta, sekaligus melihat perkembangan Sekolah Rakyat yang hari ini kita launching,” ujar Gubernur.

Anwar menjelaskan bahwa Sulawesi Tengah merupakan satu dari provinsi yang diberi amanah Presiden untuk mengembangkan Sekolah Rakyat secara bertahap. Tahun ini, tiga lokasi telah beroperasi—Sekolah Rakyat tingkat provinsi, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Tojo Una-Una. Targetnya, pada 2026 seluruh 13 kabupaten/kota telah menjalankan program tersebut di bawah tagline Berani Cerdas, Tumbuh Setara.

Gubernur menegaskan bahwa program ini sejalan dengan sembilan program BERANI, khususnya Berani Cerdas yang menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama. APBD 2025 mengalokasikan anggaran pendidikan terbesar, termasuk kebijakan penghapusan semua pungutan di SMA, SMK, dan SLB—baik negeri maupun swasta. Hingga kini, 19.000 mahasiswa Sulteng menerima beasiswa Berani Cerdas, dan pada 2026 jumlah itu akan ditingkatkan menjadi 23.000 agar lebih banyak pelajar bisa melanjutkan pendidikan hingga luar daerah dan luar negeri.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga memaparkan capaian program Berani Sehat, di mana warga bisa mengakses layanan kesehatan hanya dengan menunjukkan KTP tanpa memperhatikan status kepesertaan atau tunggakan BPJS.

“Selama sepuluh tahun, sudah 123.000 warga kita terlayani melalui skema ini,” jelasnya.

Sejumlah program unggulan lainnya turut disampaikan. Program Berani Lancar terus mendorong pembangunan infrastruktur. Berani Panen Raya memperkuat produktivitas petani, sementara Berani Tangkap Banyak menyasar peningkatan kesejahteraan nelayan. Ia juga menyoroti program Berani Berdering yang menargetkan penyediaan akses internet di 606 desa blank spot, dan berharap dukungan pemerintah pusat untuk percepatan realisasinya.

Menghadapi para siswa Sekolah Rakyat yang hadir, Gubernur memberikan motivasi agar mereka disiplin dan percaya pada proses pembinaan berasrama.

“Pendidikan di asrama melatih kedewasaan, ketangguhan, dan kemampuan mengatur diri. Orang yang mau hidupnya diatur, masa depannya pasti cerah,” pesannya.

Ia juga mengingatkan orang tua untuk tetap mendukung anak-anak mereka karena seluruh kebutuhan sekolah telah ditanggung pemerintah.

“Yang tidak gratis hanya rindu sama orang tua,” ucapnya yang disambut tawa hadirin.

Menutup sambutannya, Anwar Hafid menegaskan komitmen Pemprov Sulteng menjadikan Sekolah Rakyat sebagai lembaga pembinaan karakter dan akademik yang mampu melahirkan generasi kompetitif, berdaya saing nasional, dan siap menghadapi perubahan zaman. Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga menyerahkan bantuan sembako kepada orang tua murid Sekolah Rakyat serta bantuan bagi penyandang disabilitas.**