PALU – Puluhan di harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bala Keselamatan setelah makan siang dari Program Makanan Bergizi (), Rabu (27/8/2025) siang.

Bukannya menambah energi, menu nasi, ikan cakalang goreng, tempe, serta sayur yang disajikan justru membuat mereka mengalami pusing, mual, gatal-gatal, hingga sesak napas.

Pihak sekolah menyebutkan bahwa makanan hari itu datang sekitar pukul 13.00 WITA, sebelum kemudian sejumlah siswa mulai menunjukkan gejala tidak lama setelah menyantapnya.

Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sis Aljufri, Betsy Supit, menyampaikan gejala mulai muncul sekitar satu jam setelah santapan siang dibagikan.

“Awalnya setelah mengkonsumsi makanan, ada yang mulai pusing kemudian gatal-gatal, kemudian ada yang muntah-muntah. Setelah itu kita cek satu jam kemudian semakin parah, langsung kita larikan ke rumah sakit terdekat,” beber Wakasek.

Sebanyak 20 siswa kini dirawat intensif, 10 dari MTS Sis Aljufri dan 10 dari SMK Bina Potensi, sementara puluhan lainnya dengan gejala ringan sudah dipulangkan. Namun, beberapa orang tua siswa khawatir dengan kondisi tersebut.

Pihak penyalur MBG, Yayasan Lompobatang Cipta Insani melalui Koordinator Wilayah SPPG Kota Palu, Rizky, memastikan bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut.

“Kalau untuk semua terkait biaya rumah sakit dari kami yang menanggung. Kami masih tracking untuk memastikan. Di Sulawesi Tengah baru pertama kali terjadi,” ujarnya.

Ia menambahkan, distribusi MBG di Kota Palu mencakup 14 sekolah, dengan SMK Bina Potensi menerima 130 paket dan MTs Sis Aljufri sebanyak 65 paket.

“Pas ada masuk laporan ke kami, sudah langsung kami koordinasikan. Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, dan ke depan bagaimana menyediakan yang premium,” tambahnya.

Kejadian ini pun menjadi sorotan publik, sebab program yang dirancang untuk meningkatkan gizi siswa justru menimbulkan duka dan kecemasan. Hingga kini, 20 siswa masih menjalani perawatan intensif di RS Bala Keselamatan Palu.*