PALU – Deru perahu cepat berpadu dengan antusiasme warga Talise saat Satuan Tugas (Satgas) Operasi Trisila 25 Komando Armada II (Koarmada II) bersama Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Lanal) Palu menggelar latihan pendaratan marinir di Pantai Talise, Kota Palu, Senin (15/9/2025).
Latihan tersebut tidak hanya menitikberatkan pada simulasi tempur, tetapi juga disertai kegiatan bakti sosial serta penyaluran bantuan bagi masyarakat pesisir.
Wakil Komandan Satgas Trisila, Kolonel Laut Pelaut (P) Choirul Rizqin, menjelaskan bahwa Palu menjadi lokasi strategis dalam pelaksanaan operasi kali ini.
“Awalnya latihan pendaratan direncanakan di Bitung, namun kemudian dipusatkan di Palu. Justru di sini terasa lebih bermakna karena selain latihan militer, kami juga dapat menghadirkan kegiatan sosial untuk warga,” ungkapnya.
Menurut Choirul, skenario pendaratan marinir merupakan bagian dari latihan standar yang bertujuan meningkatkan kesiapan prajurit menghadapi kondisi nyata di medan tugas.
Komandan Lanal Palu, Kolonel Laut (P) Marthinus Sir, menambahkan bahwa latihan ini menjadi bukti sinergi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dengan masyarakat setempat.
“Kami ingin menghadirkan suasana yang bukan semata-mata militeristik, melainkan juga humanis dan dekat dengan masyarakat. Di saat latihan berjalan, warga pun turut merasakan manfaat melalui bantuan sosial,” ujarnya.

Selain latihan, TNI AL bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Palu juga menyelenggarakan sejumlah kegiatan sosial, seperti bersih-bersih pantai Talise, layanan kesehatan, pembagian sembako, pasar murah, hingga penyerahan bibit tanaman.
Bantuan yang diberikan meliputi 100 paket sembako bagi nelayan, panti asuhan, dan pensiunan prajurit TNI AL. Diserahkan pula 80 bibit kelapa, 80 pohon peneduh, serta 20 bibit nangka.
Acara tersebut juga ditandai dengan peresmian tandon air bersih bagi nelayan, hasil kolaborasi bersama PT Citra Palu Minerals (CPM).*