PALU – Duta Besar (Dubes) Kerajaan Maroko untuk Indonesia, Ouadia Banabdellah bersama rombongan, berkunjung ke DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (01/09/2023).
Rombongan Kedubes Maroko ini disambut oleh Wakil Ketua DPRD Sulteng, Muharram Nurdin, bersama Ketua Komisi III, Sony Tandra dan Ketua Komisi IV, Alimuddin Pa’adaI beserta sejumlah pejabat dan staf Sekretariat DPRD Sulteng.
Pada kesempatan itu, Dubes Maroko menyampaikan perihal rencana kerja sama yang dijalin dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng, seperti di sektor pariwisata, energi, serta sektor ekonomi lainnya.
Ia juga mengungkapkan minatnya untuk menjalin kerja sama yang lebih erat antara Maroko dan Provinsi Sulteng dalam bidang investasi dan perdagangan.
Kata dia, Maroko sendiri memiliki pariwisata yang sangat besar. Selain itu juga memiliki potensi lain dalam seperti sektor pertanian dan industri manufaktur.
Ia berjanji akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjembatani kerja sama Maroko dengan Sulteng, tidak hanya dari sisi politis, tetap juga dari sisi investor yang ada di Maroko untuk memperhatikan detail-detail kerja sama dengan Sulteng.
Ia juga berjanji akan menggandeng dubes-dubes dari negara Arab seperti Saudi Arabia, Qatar dan lainnya untuk datang ke Indonesia. Karena Kedutaan Besar Maroko sendiri adalah Koordinator Kedutaan Besar Arab dan Afrika di Indonesia.
Namun, kata dia, salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam dunia investasi adalah terkait masalah keamanan.
“Keamanan investasi juga harus diperhatikan. Kami yakin, ketika bekerja sama dengan Indonesia, maka tidak akan terjadi masalah terkait keamanan,” ujarnya.
Ia berharap, kerja sama dengan Sulteng bisa terlaksana dan bisa memberikan manfaat untuk semua pihak, termasuk masyarakat lokal.
Ia sendiri mengaku sudah mendengar mengenai keindahan pariwisata di Kepulauan Togean
Sementara itu, Wakil ketua DPRD Sulteng, Muharram Nurdin, mengatakan, sehari sebelumnya, Kedubes Maroko telah mengikuti presentase bersama Gubernur Sulteng tentang tambang dan pariwisata.
“Kami sebagai parlamen juga dianggap penting untuk dilakukan sharing sebelum mereka nantinya akan masuk berinvestasi di Sulteng,” ujar Muharram.
Menurutnya, pihak DPRD sendiri mempersilahkan Kerajaan Maroko untuk berinvestasi di Sulteng, selama hal itu bisa memberikan manfaat kepada kedua belah pihak.
“Kita sampaikan, welcome ke Sulteng, hanya saja ada perlakuan-perlakuan tersendiri ketika mereka sudah datang berinvestasi. Mungkin akan ada beberapa perbaikan-perbaikan yang harus kita lakukan ke depan,” singkat Politisi PDI-Perjuangan itu.
Sehari sebelumnya, anggota DPRD Provinsi Sulteng, Ady Pitoyo, juga memberikan pemahaman kepada Duta Besar Maroko tentang potensi-potensi yang dimiliki oleh Provinsi Sulteng, seperti pariwisata, perikanan, pertanian, serta pengembangan infrastruktur.
Ia berharap kerjasama yang terjalin antara Maroko dan Provinsi Sulteng dapat memberikan manfaat yang besar bagi kedua belah pihak.
Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik dalam memperkuat hubungan dan kerjasama antara Maroko dan Provinsi Sulteng.RA