TOUNA – Komunitas Wakatan Togean tengah mengembangkan program “Inaut Takele Project”, sebuah inisiatif bank pangan keluarga berbasis pertanian alami untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil di Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Una-Una (Touna).
Inaut Takele, yang berarti kebun sayur dalam bahasa lokal, mendorong pemanfaatan lahan sempit seperti pekarangan rumah sebagai area bercocok tanam. Program ini juga menargetkan peran aktif pemuda dan perempuan dalam membangun kemandirian pangan keluarga dan komunitas.
Ketua Umum Wakatan Togean, Khairil Fatwa, menyatakan program tersebut menjadi upaya komunitas menghadirkan pangan sehat dan berkelanjutan bagi masyarakat.
“Program ini merupakan upaya kami untuk mewujudkan menghadirkan pangan yang sehat dan berkelanjutan bagi masyarakat pesisir,” katanya, Minggu (30/11/2025).
Khairil menambahkan bahwa proyek ini tidak hanya mengejar peningkatan produksi pangan lokal, tetapi juga menjaga sistem pengetahuan lokal dalam bertani.
“Inaut Takele, esensinya bukan sekadar bertani untuk mengejar angka produksi, tapi merupakan langkah kongkrit adaptasi mitigasi iklim, serta ada upaya-upaya proses mencintai bumi,” lanjutnya.
Wakatan Togean berharap program ini menjadi ruang belajar bagi masyarakat desa untuk memahami pertanian alami serta memperkuat distribusi rantai pangan lokal. Khairil menegaskan bahwa melalui gotong royong, program ini diharapkan menjadi model dalam menghadapi krisis iklim, inflasi pangan, dan ketergantungan pada pasokan luar.
“Ini bukan hanya soal pangan, tapi soal kedaulatan, budaya, dan masa depan,” tutup Khairil.***