PALU – Nisbah, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Tengah (Sulteng) yang membawahi Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Parmas, dan SDM, memberikan klarifikasi terkait ketidakhadirannya dalam pembuatan iklan video sosialisasi Pilkada pada pelaksanaan debat perdana di Jakarta. Hal ini menanggapi sejumlah pertanyaan yang muncul mengenai proses tersebut.
Dalam penjelasannya, Nisbah menjelaskan bahwa kesepakatan antara KPU Sulteng dan Metro TV, sebagai stasiun televisi pelaksana debat perdana, tidak mencantumkan informasi terkait pembuatan iklan video sosialisasi Pilkada untuk ditayangkan saat jeda segmen debat.
“Pada tanggal 15 Oktober, dalam grup WhatsApp (WAG) komisioner dan sekretaris, baru disampaikan mengenai rencana pembuatan iklan video sosialisasi Pilkada. Saat itu, saya masih berada di Palu,” ujar Nisbah.
Nisbah berangkat ke Jakarta pada 16 Oktober sesuai dengan jadwal pelaksanaan debat pertama. Ia tiba di Jakarta pada pukul 11.00 WIB dan segera dihubungi untuk pembuatan iklan video sosialisasi. Namun, karena baru saja tiba di hotel, Nisbah meminta waktu untuk bersiap.
“Saya meminta waktu untuk ke studio Metro TV pada pukul 13.00 WIB, setelah check-in di hotel, mandi, salat, dan makan. Namun, setelah saya konfirmasi melalui Kepala Bagian Parmas dan SDM, saya diberitahu bahwa pembuatan iklan video sudah ditutup pada pukul 13.00 WIB karena pihak Metro TV memerlukan waktu untuk mengedit video,” jelas Nisbah.
Akibat hal tersebut, Nisbah tidak sempat mengikuti pembuatan iklan video sosialisasi Pilkada.
Lebih lanjut, Nisbah juga menambahkan bahwa pada 6 Oktober, Metro TV sebenarnya sudah meminta KPU Sulteng untuk membuat desain iklan video sosialisasi Pilkada. KPU Sulteng menindaklanjuti permintaan tersebut dengan mengirimkan dua desain iklan video yang menampilkan lima komisioner KPU Sulteng. Namun, iklan layanan yang dibuat oleh KPU Sulteng tidak digunakan oleh pihak Metro TV tanpa penjelasan lebih lanjut.
Selain itu, Komisioner KPU Sulteng lainnya, Dirwansyah, juga tidak bisa hadir dalam pembuatan iklan video karena sedang bertugas di Medan pada saat itu.
“Idealnya, Metro TV sebagai lembaga penyiaran yang ditunjuk, sudah mempersiapkan pembuatan iklan video beberapa hari sebelumnya, mengingat ketidakhadiran Dirwansyah sudah terkonfirmasi sebelumnya,” pungkas Nisbah.
Nisbah berharap klarifikasi ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas terkait situasi yang terjadi dan menjelaskan alasan ketidakhadirannya dalam pembuatan iklan sosialisasi Pilkada tersebut.**