PALU – Didukung 32 cabang olahraga dan 9 kabupaten/kota, Muhammad akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua KONI periode 2025–2029 dalam Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) XIV, Selasa (16/9/2025).

Dalam sidang pleno, pimpinan sidang Alwi M. Dg. Liwang membacakan berita acara hasil verifikasi bakal calon. Dari dua nama yang mendaftar, hanya Fathur Razaq yang dinyatakan memenuhi syarat, sementara Dr. Suwandi, S.Di., M.SG. tidak lolos verifikasi. Keputusan itu pun mengantarkan Fathur menjadi satu-satunya kandidat yang kemudian disepakati secara aklamasi.

Dalam sambutannya, Fathur menegaskan dirinya tidak ingin disebut sebagai ketua, melainkan pelayan bagi seluruh insan olahraga.

“Saya datang bukan untuk dilayani, tapi untuk melayani. Melayani cabang olahraga, kabupaten/kota, para atlet, dan masyarakat olahraga Sulteng,” ujarnya.

Fathur kemudian memaparkan visi, misi, dan program strategis bertajuk “Panca Juara”. Konsep itu berfokus pada tata kelola organisasi transparan dan akuntabel, pembinaan atlet berjenjang dari kabupaten/kota hingga cabang olahraga, pemanfaatan teknologi dan sport science, serta dorongan prestasi bagi cabor yang belum aktif. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan olahraga untuk mendukung kontribusi Sulteng pada pencapaian Indonesia Emas 2045.

Selain itu, Fathur menyoroti pentingnya penataan organisasi dengan prinsip “the right man on the right place”. Ia menolak praktik titip nama tanpa kinerja, serta menegaskan setiap pengurus wajib bekerja. Ia juga menyinggung soal anggaran dan menyampaikan komitmen bersama Gubernur Sulteng untuk memperkuat dukungan bagi atlet, termasuk target mengembalikan atlet asal Sulteng yang kini memperkuat provinsi lain.

“Mulai besok, saya akan meluncurkan program transparansi data melalui website, sekaligus membentuk formatur kepengurusan agar roda organisasi segera berjalan. Tidak ada waktu untuk berlama-lama, semua harus kerja,” tegasnya.

Fathur Razaq yang baru berusia 26 tahun tercatat sebagai ketua KONI termuda dalam sejarah Sulawesi Tengah. Dengan rekam jejak organisasi yang panjang, mulai dari HIPMI hingga Pertina, ia menutup sambutannya dengan janji membangun prestasi olahraga Sulteng.

“Cita-cita, visi, dan misi saya jelas, membangun olahraga Sulteng yang berprestasi. Tidak ada lagi organisasi yang jalan di tempat. Semua harus bekerja,” pungkasnya.**