PALU – Tanpa pengawalan, tanpa jarak, dan tanpa protokol berlebihan, Rizky Lahadalia, putra dari Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri ESDM RI, Bahlil Lahadalia, hadir langsung di tengah masyarakat Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu. Kehadiran Rizky dalam lomba karapan sapi yang digelar beberapa waktu lalu itu mencuri perhatian warga. Dengan pakaian sederhana dan sikap yang bersahaja, ia berbaur tanpa canggung di antara penonton, menikmati jalannya perlombaan bersama masyarakat.
Tradisi karapan sapi di Duyu memang selalu menjadi magnet bagi warga. Tahun ini, acara tersebut resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Reny A. Lamadjido. Riuh sorakan penonton, suara musik tradisi, dan derap langkah sapi yang berpacu di lintasan tanah menciptakan suasana penuh semangat dan kebersamaan. Di antara keramaian itu, kehadiran Rizky yang tampil sederhana menjadi simbol kehangatan dan kedekatan tokoh muda dengan rakyat.
Tokoh muda Sulawesi Tengah, Muhammad Fathur Razaq, yang juga Ketua Rembuk Pemuda, turut hadir dalam kegiatan tersebut. Fathur yang diketahui merupakan teman kecil Rizky Lahadalia, menyambut kehadiran sahabat lamanya itu dengan hangat. Keduanya terlihat akrab, berbincang santai, dan beberapa kali tertawa bersama warga di tepi arena lomba.
Fathur menilai, sikap rendah hati dan keterbukaan Rizky memberi teladan bagi generasi muda. “Ia datang tanpa pengawalan, tanpa formalitas, hanya ingin merasakan langsung suasana kebersamaan masyarakat. Ini contoh kesederhanaan yang patut dicontoh,” ujar Fathur.
Warga yang hadir pun antusias menyambut kehadiran putra pejabat nasional itu. Banyak yang kagum dengan caranya berinteraksi, menyalami warga, hingga berbincang akrab tanpa menunjukkan jarak. “Anaknya Pak Bahlil itu? Wah, luar biasa ramah. Tidak sombong sama sekali,” ungkap salah satu warga.
Rizky Lahadalia, bersama Wakil Gubernur Reny Lamadjido dan Fathur Razaq, tampak menikmati jalannya perlombaan hingga selesai. Mereka menyemangati peserta, berfoto bersama warga, dan ikut tertawa saat beberapa momen lucu terjadi di arena. Suasana itu mencerminkan semangat budaya yang hidup di tengah kesederhanaan dan keakraban.
Momentum kebersamaan yang memperlihatkan wajah asli pemuda Indonesia, rendah hati, dekat dengan masyarakat, dan mencintai budaya daerahnya. Sikap Rizky Lahadalia hari itu menjadi pengingat bahwa kesederhanaan tetaplah bahasa yang paling indah untuk menyapa rakyat.