– Wali Kota Palu, memastikan Pemerintah Kota (Pemkot) Palu tidak akan memberlakukan blokirkan Kartu Tanda Pengenal elektronik (e-KTP) yang menunggak pembayaran retribusi sampah selama dua bulan.

Wali kota menjelaskan, tidak ada niat dari Pemkot terutama dirinya secara pribadi untuk sengaja membuat aturan yang menyusahkan atau menyulitkan masyarakat Kota Palu. Dirinya juga sekaligus meminta maaf karena pemberitaan terkait memblokiran e-KTP tersebut cukup ramai dan menjadi kekhawatiran masyarakat.

“InshaAllah Pemerintah Kota Palu apalagi saya tidak akan membuat sulit masyarakat apalagi dengan membuat aturan yang membuat masyarakat kerepotan. Jauh dari itu,” ujarnya.

Dirinya menjelaskan, saat itu dirinya hanya mendorong adanya pemahaman untuk saling bersinergi dalam menangani sampah di Kota Palu. Menurutnya, sinergitas itu sangat diperlukan, karena masalah sampah bukanlah hal mudah dan juga bukan hal murah untuk ditangani.

“Kita perlu sinergitas bahwa persoalan penanganan sampah di Kota Palu memang bukan hal yang mudah dan bukan hal yang murah, karena untuk menangani sampah di kelurahan dengan dua armada saja itu masih jauh dari kata cukup,” jelasnya.

Dirinya menjelaskan, penanganan sampah yang bisa ditangani di Kota Palu masih sekitar 60 persen. Untuk mendukung pelayanan ini agar lebih optimal, Kota Palu butuh fasilitas yang lebih lengkap dari yang ada saat ini.

“Karena kalau tidak didukung dengan armada yang cukup, saya yakin pengelolaan sampah akan berjalan seperti tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.

Dirinya merincikan, tahun-tahun sebelumnya Kota Palu hanya memiliki sekitar 20 armada yang layak untuk melakukan pengangkutan sampah. Rencananya, tahun ini wali kota akan memastikan Kota Palu memiliki 96 unit kendaraan pengangkut sampah untuk memaksimalkan penanganan sampah di Kota Palu.

Dirinya juga menjelaskan, untuk mengerakkan 96 unit armada sampah tersebut, tentunya membutuhkan biaya operasional yang cukup. Wali kota menyebutkan, masing-masing kelurahan minimal harus memiliki 4 kendaraan pick up pengangkut sampah, termasuk kendaraan kecil untuk mengakomodir sampah warga yang tinggal didalam gang atau lorong-lorong yang tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda empat agar pelayanan sampai kedepan semakin optimal.

“Tentunya dengan penambahan armada maka tenaga kerja dan operasional pun juga bertambah. Harapannya kita semua bisa berkontribusi dengan membayar retribusi sampah agar sampah kita bisa tertangani dengan baik. Tidak ada keinginan untuk mempersulit masyarakat, dan kita juga bisa lihat bagaimana perubahan hari ini, Kota Palu kini jauh lebih bersih,” jelasnya.

Pada tahun 2020 lalu, Kota Palu memang masuk sebagai kota terjorok se Indonesia. Dan tahun 2022, Kota Palu berhasil keluar dari predikat kota terjorok tersebut melalui keseriusan Pemkot Palu dalam menangani masalah sampah. Wali kota menjelaskan, hal Itu menunjukkan bahwa apa yang dilakukan oleh Pemkot dan masyarakat saat ini merupakan cara kerja yang sudah tepat dan perlu penguatan dari Pemkot dan juga masyarakat.

“Sampah adalah kotoran kita makanya mari kita pertanggungjawab dengan sampah yang kita hasilkan dengan mengeluarkan kewajiban yang semestinya kita keluarkan dengan memberikan retribusi,” ujarnya.

Dirinya juga menyampaikan, bagi masyarakat yang kurang mampu, termasuk yang masih tinggal di kost-kost'an untuk melapor ke pihak kelurahan dan juga RT setempat, agar masyarakat yang dikategorikan kurang mampu hanya dibebankan retribusi sampah sebesar Rp10 ribu perbulan.

Dirinya juga berulang kali memastikan bahwa Pemkot Palu tidak memiliki niat untuk menyusahkan masyarakat. Dirinya mengajak masyarakat untuk bersinergi bersama untuk memberikan kerja yang luar biasa. Dengan hal itu, dirinya menyakini, siapapun yang jadi Wali Kota Palu mendatang akan melanjutkan kerja kerja yang baik, memberikan kerja terbaik untuk kemajuan Kota Palu.

“Tidak ada gading yang tidak retak demikian dengan saya, saya juga banyak kurangnya, saya bukan seorang profesor, bukan seorang doktor tapi lillahi ta'ala saya hanya ingin kerja baik dan memberikan yang terbaik untuk kota saya karena saya cinta dengan kota ini, saya cinta sama komiu semua,” ucap wali kota.**