PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid menyerahkan sertifikat konsolidasi tanah kepada warga keluruahan Petobo. Penyerahan tersebut disaksikan langsung oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sulteng, Doni Janarto Widiantono, pada Kamis (9/2/2023) di Ruang Rapat Bantaya Kantor Wali Kota Palu.
Wali kota menjelaskan, ada 365 sertifikat konsolidasi tanah yang diserahkan kepada masyarakat Petobo. Jumlah tersebut belum termasuk dari 169 sertifikat hunian tetap (huntap) yang akan diserahkan setelah pembangunan fisik huntap diserahkan oleh Kementerian PUPR.
“Jadi ada 365 sertifikat konsolidasi yang kita serahkan, itu di luar lahan huntap,” jelasnya.
Lanjutnya, selain menyerahkan sertifikat konsolidasi tersebut, Pemkot Palu juga akan mengawal membangunan fasilitas dan infrastruktur yang saat ini sudah dalam proses pengerjaan oleh Kementerian PUPR. Lahan konsolidasi dan huntap di Petobo tersebut nantinya akan dilengkapi berbagai fasilitas umum dan infrastruktur yang memadai.
Wali kota menegaskan, permasalahan sengketa lahan yang sudah terjadi puluhan tahun tersebut kini terselesaikan dengan baik. Kedepan, lanjut wali kota, jika terjadi masalah lainnya, hal itu akan menjadi tanggungjawab dari Pemkot Palu.
“Sekarang tidak ada lagi tanah diatas tanah, pemilik diatas pemilik. Semua sudah memiliki sertifikat, kita berharap semua permasalahan dan konflik telah selesai dan semua sesuatu yang akan terjadi kedepan menjadi tanggungjawab pemerintah karena sertifikat itu berasal dari pemerintah,” jelasnya.
Dirinya juga berharap, penyelesaikan lahan komsolidasi di Kelurahan Talise bisa segera selesai, agar secepatnya penyerahan sertifikat konsolidasi tanah di Talise bisa segera dilakukan.
Salah satu warga penerima sertifikat konsolidasi tanah di Petobo, Gamaruddin menjelaskan, sangat bersyukur dan berterima kasoh kepada Wali Kota Palu yang telah menfasilitasi masyarakat menyelesaikan permasalahan dan konflik lahan di Petobo dengan penyerahkan sertifikat konsolidasi tanah kepada 365 warga.
Menurutnya, konflik yang terjadi cukup lama tersebut hanya bisa diselesaikan pada kepemimpinan Hadianto Rasyid, yang dinilai benar-benar serius menanggapi aspirasi warga di Kelurahan Petobo.
“Konflik lahan ini bahkan sudah menelan korban, kami sangat bersyukur karena wali kota betul-betul memperhatikan apa yang menjadi keinginan kami selama ini,” jelasnya.