PALU – Pasca viral informasi terkait hasil uji lab sampel ikan sejumlah pedagang ikan Pasar Masomba yang positif formalin, sejumlah pedagang mengaku mengalami kerugian cukup besar karena sepi pembeli.
Dayat, salah satu pedagang ikan Pasar Masomba menjelaskan, seluruh pedagang berani bersumpah bahwa tidak pernah mencampurkan atau menambahkan formalin ke ikan dagangan mereka.
Mereka bahkan mengaku, tidak pernah diberi tahu oleh pihak terkait dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulteng atas pengambilan sampel tersebut. Mereka mempertanyakan keakuratan data tersebut, karena dari informasi uji lab yang beredar telah tercantum masing-masing nama pedagang.
“Kita tidak tahu kapan sampel itu diambil tiba-tiba sudah ada nama-nama pedagang ikan Masomba dengan hasil uji lab ikan positif formalin, makanya kita heran, tanpa sepengetahuan dan persetujuan kami tiba-tiba datanya itu muncul,” ielasnya.
Pedagang mengaku, sejak pemberitaan ikan Pasar Masomba positif formalin itu viral, kondisi pembeli sangat sepi, dalam beberapa hari terakhir penjualan ikan turun dratis dan diperkirakan pedagang merugi ratusan juta rupiah.
“Dalam sehari biasanya ikan itu laku Rp2 juta sampai Rp3 juta, sekarang hanya sekitar Rp700 ribu yang bisa didapat dalam sehari,” jelasnya.
Salah saru pedagang lainnya, Anwar juga mendesak dinas terkait untuk segera mempertanggungjawabkan hal tersebut, karena ada sekitar 80 lebih pedagang di lapak penjualan ikan Pasar Masomba yang mengalami kerugian.
Bahwa pedagang lain juga ikut kene imbas dari pemberitaan ikan positif formalin tersebut. Pedagang juga tidak keberatan jika secepatnya dinas terkait segera melakukan tes uni lab dan mengambil sampel ulang di seluruh lapak pedagang ikan Pasar Masomba Palu.
Sedangkan Kabid Perikanan Dinas Pangan Kota Palu, Lidya, mengatakan, pihaknya tidak pernah disampaikan twrkait hasil uji lab baru keluar dan viral tersebut. Menurutnya sekalipun hasilnua benar seperti itu, dinas terkait tidak boleh mempublis sebelum dilakukan pembinaan terhadap pedagang ikan di Pasar Masomba.
“Kami juga tau pas berita itu viral, kami juga akan segera melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Pangan Provinsi terkait hal ini,” jelasnya. RA