DONGGALA – Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Donggala memeringati puncak peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke-10, dengan menggelar beragam kegiatan lomba untuk masyarakat nelayan, di Desa Pangalasiang Kecamatan Sojol, Selasa (21/11/2023).

Lomba yang digelar antara lain menggambar tingkat SD, masak serba ikan, makan ikan, usaha olahan perikanan, atraksi perahu, keahlian menangkap sidat rano dan sidat talaga, memancing ikan serta stand up comedy

Tidak hanya itu, Diskan Donggala juga membuka pasar murah ikan segar, gerakan bantuan bahan baku ikan cegah stunting, serta melaksanakan gerakan bakar ikan, yang dihadiri Bupati Donggala, Moh Yasin, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Donggala, Asis Rauf, dan Ketua Forikan Kabupaten Donggala, Fany Sirey Mowar T.

Kepala Diskan Donggala, Ali Assagaf menjelaskan dalam laporannya bahwa kegiatan tersebut bertujuan mendorong semangat untuk mencapai target konsumsi ikan 48,90/kg/kapita/tahun dari angka nasional menjadi 59,6/kg/kapita/tahun untuk tahun 2023. 

Di samping itu, untuk mencapai target produksi perikanan tahun 2023 sebanyak 37.838 ton, serta menurunkan angka stunting dari 32,04 persen menjadi 21 persen di 2023.

Tujuan lainnya, dalam rangka pengendalian inflasi dari 5,21 persen di 2022 menjadi 3-2 persen di 2023, termasuk untuk mendorong penuntasan kemiskinan yang berada di angka 16,30 persen pada 2022 menjadi 14,20 persen di 2023.

Sementara Bupati Donggala, Moh Yasin yang membacakan sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Wahyu Tri Renggono menyampaikan bahwa momen generasi emas 2045 dengan bonus demografi 70 persen usia produktif, harus dipersiapkan dengan baik, agar membentuk generasi yang unggul dengan karakter luhur, serta kompetensi dan produktivitas yang tinggi.

Kebijakan ekonomi biru dinilai merupakan jawaban yang tepat dalam memenuhi tantangan tersebut, yaitu dengan mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Adapun implementasi kebijakan ekonomi biru, dalam program prioritasnya yaitu perluasan kawasan konservasi laut, dan penangkapan ikan terukur basis kuota, serta pengembangan budidaya laut, pesisir serta darat yang berkelanjutan.

Pada poin ketiga, dijelaskan bahwa Indonesia mencapai 15,3 persen dari total produksi dunia, atau sekira 343 ribu ton, di atas Jepang, Taiwan, Spanyol dan Meksiko. 

Olehnya, pada Harkannas tahun ini, Kementrian Kelatuan dan Perikanan mencanangkan Tahun Tuna Indonesia 2024.

Ketua Forikan Kabupaten Donggala, Fany Sirey Mowar dalam sambutannya menjelaskan seputar manfaat ikan untuk pembangunan generasi bangsa.

Menurutnya, dalam rangka mendukung kebijakan hilirisasi, pengurangan angka stunting, serta implementasi ekonomi biru melalui pengolahan hasil perikanan zero waste, maka penerapan teknologi hidrolisat protein ikan menjadi salah satu alternatif, dalam pengembangan fortifikasi protein dalam bahan baku makanan, seperti produk biskuit, susu, roti, mie, dan lainnya. 

Dengan demikian, asupan protein ikan masyarakat Indonesia akan semakin meningkat, sehingga generasi Indonesia akan semakin sehat, kuat dan cerdas. **