PALU – Ketua Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Sonny Tandra, Senin (27/62023) memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) atau hearing bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait penanganan masalah bendungan Sungai Puna Kabupaten Poso yang rusak akibat bencana banjir.
Sonny menjelaskan, pascabencana ada 1.700 hektar sawah rusak akibat kerusakan dari bendungan sungai Puna yang berdampak pada pendapatan dan ekonomi para petani di lingkungan tersebut.
Sonny menjelaskan, selama ini para petani sudah melakukqn berbagai upaya untuk bisa tetap menanam, namun beberapa waktu sekitar 30 hektar sawah terpaksa harus gagal panen karena upaya petani untuk tetap mengairi sawah mereka gagal karena belum ada penanganan dari kerusakan bendungan Singai Puna tersebut.
Beberapa OPD yang ikut hearing diantaranya Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Sulteng, Dinas Penanaman Pangan dan Holtikultura Sulteng, Dinas Pangan Provinsi Sulteng, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Provinsi Sulteng.
Sonny juga menjelaskan, selain terkendala air akibat bendungan yang rusak, petani juga gagal panen dikarenakan hama tikus yang semakin ganas.
“Walaupun beberapa sudah dilakukan beberapa pemeliharaan dengan memasang bypass, itu tidak cukup membantu karena walaupun ada bangunan baru yang akan dibangun di lokasi bendungan yang rusak, bangunan yang sebelumnya kini sudah rubuh jadi air tetap tidak bisa mengalir ke sawah,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Susi Perwakilan Dinas Cikasda Sulteng menjelaskan, pembangunan bendungan sungai Puna tersebut masih dalam tahap pembangunan oleh pihak ketiga. Pihak Cikasda juga sebelumnya telah berkoordinasi dengan pihka ketiga tersebut dan mereka siap untuk membaiki kerusakan bebeberap bangunan di bendungan Sungai Puna.
Sonny juga siap untuk menyumbangkan Pokok Pikirannya (Pokir) untuk pembaikan bendungan tersebut. Namun, dengan perbaikan tersebut membutuhkan anggaran cukup besar sehingga dirinya meminta Pemprov Sulteng untuk bisa mengalokasikan sebagian APBD tahun depan untuk perbaikan bendungan.
“Karena itu masih masuk daam tahap peliharaan jadi pihak ketiga bersedia untuk membangun kembali bangunan yang rusak akibat banjir di bendungan Sungai Puna tersebut,” ujarnya.
Kepala Bidang Anggaran BPKAD Sulteng, Harris juga mengatakan, untuk hati-hati dalam mengalokasikan anggaran pada penanganan kerusakan bendungan Sungai Puna harus diputuskan, mengingat pembangunan bendungan tersebut baru saja dianggarkan, dikhawatirkan akan menjadi masalah dikemudian hari.
“Bendungan Sungai Puna sudah disentuh hampir Rp55 miliar, dan masih menjadi tanggungjawab pihak ke tiga. Kita harus hati-hati, jangan baru kemarin kita alokasikan, tahun ini kita mau alokasikan lagi,” ujarnya. RES