JAKARTA – PT berhasil mempertahankan sertifikasi Business Continuity Management System () ISO 22301:2019 setelah menjalani Audit Surveillance oleh British Standards Institution () pada 3-5 November 2025.

Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Jasa Raharja, Harwan Muldidarmawan, menegaskan bahwa keberhasilan ini menunjukkan kesiapan perusahaan dalam menjaga kelangsungan usaha dan menjamin pelayanan publik tetap berjalan optimal dalam kondisi apa pun.

Audit tiga hari tersebut dilakukan secara hybrid (onsite dan online), mencakup kantor pusat serta kantor wilayah seperti Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah. Proses audit meliputi wawancara, telaah dokumen, observasi simulasi, dan verifikasi implementasi BCMS pada seluruh proses bisnis kritikal. Secara spesifik, BSI turut menilai kesiapan Jasa Raharja dalam merespons gangguan yang mungkin timbul dari aspek manusia, proses bisnis, teknologi informasi, maupun infrastruktur pendukung, dan sekaligus mengantisipasi apabila terjadi bencana alam.

Hasil audit menunjukkan pencapaian yang sesuai harapan Manajemen dengan tidak adanya temuan (zero finding) dari auditor BSI. Dengan hasil tersebut, sertifikasi ISO 22301:2019 BCMS Jasa Raharja dinyatakan tetap berlaku dan diperpanjang hingga 23 Januari 2028.

Harwan Muldidarmawan menekankan pentingnya pencapaian ini bagi pelayanan publik.

“Keberhasilan mempertahankan sertifikasi ini menegaskan bahwa Jasa Raharja memiliki sistem keberlangsungan usaha yang tangguh dan terukur, serta mampu menjamin kesinambungan layanan publik bagi masyarakat di setiap situasi,” ujar Harwan.

Ia menambahkan, capaian zero finding menjadi bukti atas konsistensi penerapan prinsip continuous improvement di lingkungan Jasa Raharja. Untuk memperkuat kapasitas dan ketahanan organisasi, perusahaan secara berkala melakukan tinjauan, pelatihan, simulasi tanggap darurat, hingga pengujian sistem dari Data Center ke Disaster Recovery Center.